Kaji Edan

Refleksi Onny Hendro

Friday, August 25, 2006

Intermezzo: Foto-foto



Aku dikejar-kejar konco-konco untuk nambah foto di Blog ini.
Sebagai intermezzo, ini beberapa foto keluarga Kaji Edan...






Ini fotoku 'yang-yangan'


Duet Onny Junior



My wife, dab...


Kapan-kapan aku posting tulisan lagi deh. Udah banyak sih nulisnya, tapi membuatnya menjadi bahasa yang layak baca adalah tantangan buat Kaji Edan. Kaji Edan mau kembali kerja...


Wednesday, August 16, 2006

Didera hutang bukanlah akhir dunia!

Dalam hidup saya, saya pernah merasakan beratnya membayar hutang selama bertahun-tahun. Tidak tanggung-tanggung, 6,3 milyar rupiah! (kapan-kapan akan saya tuliskan dalam tulisan tersendiri pengalamanku dengan Koes Hendratmo mengalami hari-hari berat dalam hidup kami selama 11 tahun itu) Lalu bagaimana kiat ketika kita mempunyai hutang banyak?


1. Harus tetap bisa tampil tenang, tegar dan tampak optimis:
Memang akan sangat susah dan berat untuk dapat tetap tampak tenang, tegar apalagi menampakkan keoptimisan dalam kondisi ‘utang menggunung’, akan tetapi tidak ada jalan lain.. hanya itulah satu-satunya cara agar kita tetep bisa berpikir jernih, tidak kena ‘Stroke’ dan ‘mati menderita’..

2. Jangan sekali-kali meng-iba… ke siapapun..dan Apapun yang terjadi:
Mengiba.. selain akan memperlemah daya juang juga tidak pernah terbukti menyelesaikan masalah.. Kita akan tambah larut dan terbenam dalam ‘Cari alasan untuk menghindar’ bukannya ‘Cari Jalan Keluar untuk Lunas’. Dan yang terjadi ‘Penghutang’ malah akan menjadi semakin panik dan kawatir duitnya akan hilang, sehingga dia akan nagih..nagih..nagih dan menagih kita dengan cara apapun..

3. Jangan Sembunyi.. Dekati ‘Penghutang’:
Ternyata menghindar dengan cara sembunyi tidak efektif sama sekali.. yang benar adalah: dekati ‘mereka’ dengan pendekatan poin no 1 dan jangan sekali-kali cerita sedih ke mereka.. Dengan tetap muncul, kelihatan bersahabat trus optimis biasanya mereka akan melunak.. minimal menunda pembayaran dan tidak terus-terusan nagih, sehingga agak longgar otak kita untuk memikirkan langkah lain..

4. Dekati Perbankan:
Menyita Agunan, apalagi berbentuk Tanah atau Rumah.. itu ternyata bukan tujuan Bank, kalo’ bisa mereka malah menghindarinya.. sebab itu akan sangat merepotkan mereka sendiri dan akan menjadi poin negative bagi bagian kredit Bank tersebut.. nah, makanya setelah tau itu aku dekatilah mereka.. Dan selama 11 tahun saya sangat dekat dengan bagian kredit: BNI’46, Lippo, Exim, BWK, Panin, Pikko, Namura (bahkan masih suka telpun-telpunan hingga sekarang, malah mereka jadi ngejar-ngejar saya untuk ambil kredit di Bank mereka)

(by Kaji Edan)

Thursday, August 10, 2006

Tidak Semua Kesempatan Emas adalah Emas buat kita..

by Kaji Edan

Biasanya.. karena kalut atau bingung cari duit..
kita terus 'ngawur'.. dan kemudian mencoba semua kemungkinan..
semua prospek dan semua kesempatan yg kita dengar..

Ada orang ngomong bukak bengkel bagus...
kita langsung nyoba bukak bengkel..


Ada orang ngomong usaha besi tua bagus...
kita langsung nyoba usaha besi tua..

Ada orang ngomong nambang pasir bagus...
kita langsung nyoba nambang pasir..

Ada orang ngomong percetakan bagus...
kita langsung nyoba bikin percetakan..
dst.. dst.. dst..

Udah gitu, duit yang dipakaipun duit pinjaman, entah itu pinjam Bank or rentenir..
Alhasil, Usaha gagal.. Utang tambah melilit leher..
(hal hal Itulah yang saya alami selama lebih dari separo waktu 11 tahun masa perjuangan tersebut..)

Padahal, ternyata yang diperlukan adalah:
seharusnya kita benar-benar mengenali dan memahami terlebih dahulu serta menyadari betul-betul 'Siapakah diri kita' tanpa boleh menyangkal & mem-bohongi diri kita sendiri..

Contoh Kasus 1:
Kalo' ada orang Madura diberi secara cuma-cuma sebuah kapal rusak yang masih tambat di Tanjung Priuk.. mungkin, 2 th kemudian si-madura ini akan menjadi kaya raya karena jadi juragan 'Besi Tua'..

Tapi Onny..
kalau mau dan menerima pemberian kapal tersebut.. maka 2 tahun kemudian kira-kira malah punya utang ratusan juta.. yang minimal terdiri dari:
- biaya tambat selama 2 th + denda keterlambatan bayarnya
- biaya gaji penjaga kapal..
- biaya pemotongan kapal + biaya buang bangkainya..

Karena memang.. Tidak Semua Kesempatan Emas adalah Emas buat kita..

Contoh Kasus-2:
Kenal sama nama Pak Tanri Abeng..?? Manager 1 Milyard ..
Manager pualiiing hueeebat yang pernah dimiliki negara kita di masa lalu..
Pada saat itu, semua perusahaan yang mempekerjakan dia selalu jaya, sukses, berprofit luar biasa..

Logikanya.. Tidak mungkin orang sekaliber Tanri Abeng kesusahan untuk meneropong 'Siapakah diri kita sebenarnya..' (ini adalah pandangan saya pada saat dia banting stir untuk melepaskan 'jabatan' Manager 1 M yang telah digenggamnya dan mencoba menjadi 'Pengusaha').

Bahkan dugaan saya.. beliau telah telah melakukan berkali-kali peneropongan terhadap dirinya.. akan tetapi, entah karena factor apa, pada akhirnya beliau memutuskan yang berbeda dari hasil peneropongannya (Mohon Maaf, Pak Tanri, jika analisa saya salah..)

Saya yakin seyakin-yakinnya.. hasil peneropongan beliau saat itu adalah:
Saya adalah seorang KARYAWAN YANG HANDAL..
dan bukan seorang WIRASWASTAWAN..

Pada poin ini tidak berani memastikan bahwa beliau memang 'tidak punya’ gen Wiraswastawan, sebab saya belum pernah membaca biografi beliau.. sehingga 'blank' buat saya untuk masalah Gen beliau..

Saya pikir.. Seharusnya beliau mengerti dan memahami perbedaan mendasar tentang MANAGER 1 Milyard dan WIRASWASTAWAN..

Perbedaan yang sangat amat mendasar adalah sebagai berikut:
(ini hanya menurut pandangan saya lho..)

1. MANAGER 1 Milyard = Karyawan yang Handal.
Jika seseorang berhasil memadukan serta merangkaikan dengan baik dan tepat faktor-faktor Kepandaian, kecermatan, keberanian, pembelajaran, pengalaman serta kerja keras.. maka tidaklah mustahil bagi seseorang untuk menjadi 'Karyawan yang Handal'

'Karyawan yang Handal' pasti akan selalu bekerja, berkiprah dan bermanufer pada rel-rel yang telah dibikin oleh perusahaan. Mereka akan selalu mematuhi rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh perusahaannya. Dan 'Karyawan yang Handal' dalam meng-aktualisasikan kemampuannya selalu dapat berkiprah dengan aman selama berada di dalam pagar-pagar yang telah ditancapkan oleh perusahaan.

2. Wiraswastawan..
Dalam mencapai ‘tujuan’-nya, Wiraswatawan Adalah sosok yang boleh, benar dan halal bekerja tanpa rel, rambu ataupun pagar perusahaannya. Karena memang seharusnya.. dialah yang seharusnya membuat rel, rambu dan pagar bagi perusahaan miliknya.

Kita Kembali ke Tanri Abeng..
Sejauh pengetahuan saya tidak satupun perusahaan yang dibikinnya se-sukses perusahaan yang dia pimpin pada waktu beliau sebagai 'Manager 1 Milyard'

sebab..
(ini juga kembali menurut pandangan saya, dan jika saya ilustrasikan sebagai sebuah 'Perjudian') Pada saat berposisi sebagai 'Karyawan Handal', dengan beraninya beliau akan memasang taruhan 5M di meja perjudian 'jika hanya' pada saat beliau yakini dan pasti sudah dengan memperhatikan, mempertimbangkan, mencermati bahwa beliau tidak melanggar yang namanya rel-rel, rambu-rambu serta pagar-pagar perusahaan.

Sedangkan pada saat berposisi sbg pengusaha.. mungkin beliau lupa bahwa sekarang sudah tidak ada lagi rel, rambu bahkan pagar aman yang telah tersedia.. sehingga akan sering timbul kejadian:
• Kurang berani bertaruh,
sebab "seseorang pasti akan lebih berani mempertaruhkan duit perusahaan (yang notabene kepunyaan orang lain), daripada duit pribadinya" atau..
• Terlalu berani bertaruh,
sebab "Merasa terlalu yakin berani mempertaruhkan duitnya dan merasa pasti menang seperti pada waktu lalu..". padahal sekarang sudah tidak ada lagi rel, rambu bahkan pagar aman yang telah tersedia..

Satu hal lagi hasil refleksiku terhadap perjalanan hidup Pak Tanri:
"Syarat wajib menjadi menteri adalah memiliki ijasah 'Karyawan yang Handal', dan bukan ijasah Pengusaha.."


(Mohon maaf kepada pak Tanri jika kurang berkenan saya tuliskan sebagai contoh..
Saya hanya bisa berharap teman-teman pembaca dapat mengambil hikmah positifnya..
Suwun)



Sunday, August 06, 2006

Manusia paling bahagia di dunia?

Pengalaman beragama Kaji Edan...

Mbah-mbahku Islam tulen..
Mbahku 'Aminah' guru Muhammadiyah..
Mbuh (entah) kenapa.. tahun 1965, mbahku kakung 'Pak-Aminah' dibunuh oknum 'Masyumi', katanya dibuang di-'Luweng Ombo' Gunung Kidul..

Bersamaan dengan peristiwa itu..
mbahku kakung dari ibu juga 'di-dor' dan dihanyutkan di kali Progo.
Mbuh karena apa mereka itu 'dibunuh'.. yang jelas beberapa orang tua di kampungku sering nyebut aku sebagai cucunya E'.. A'.. I

Alhasil..
2 orang mbahku jadi janda..
mbah 'Aminah' dengan 12 anaknya..
mbah 'Danu' dengan 8 anaknya..

Mbuh karena kesadarannya sendiri..
Mbuh karena dendamnya kepada yang namanya 'Masyumi'
Mbuh karena himpitan ekonomi..
Mbuh karena rayuan..

yang jelas..
Mbah 'Aminah' sak anak-anake kabeh (semua) masuk Kristen..
Mbah 'Danu' sak anak-anake kabeh masuk katolik..

maka 'Kaji Edan'pun terlahir dalam Kristus..
ikut sekolah minggu..
ikut ke gereja kristen..
pernah diajak ke greja katolik..
Raport SD-pun otomatis tulisannya.. agama Kristen..

Pas kelas 6..
Kebetulan guru agama Kristen 'bu Narini' penataran beberapa bulan..
Mbuh kenapa waktu itu aku minta ijin guru agama islam 'Bu Pram' yang kebetulan ternyata masih saudara dengan Simbah 'Aminah' untuk ikut pelajaran agama islam dari pada nganggur..

Kesan yang saya tangkap waktu itu..
Pelajaran agama kristen disampaikan dengan penuh kedamaian..
berdamailah.. sayangilah.. kasihilah.. ampunilah.. cintailah..
tanpa..atau mungkin jarang menggunakan kalimat 'Dilarang.. or Berdosa..'

sehingga kita ini bisa menerimanya dengan seneng, aman, tentram dan sejuk..
otomatis.. dengan kondisi seperti itu.. saya yakin 90% pelajaran terserap dan terekam..
bahkan tekan saikipun masih buanyaak hal-hal yang masih nenpel di benak saya..
(aku kawatir..jangan-jangan nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, 'loma'.. yang ada pada saya, saya dapatkan dari pelajarannya bu 'Narini'..)

Kalo’ Pelajaran Agama Islam (ini yang tak ikuti waktu itu lho..)
nggak ngerti apakah waktu itu pelajarannya.. atau karakter bu 'pram'.. yang jelas kesan yang tak dapatkan waktu itu.. Serem.. Medeni.. dikit-dikit dosa.. dikit-dikit masuk neraka.. Gini salah Gitu salah.. Yang masuk surga cuman wong Islam.. Aku trus mikir.."Mosok iya orang sebaik dan semulia ibu 'Narini' ngga masuk surga??" Kalo’ yang masuk surga orang Islam thok.. sepi dong surga..??

Oh yaa..Waktu itu aku malah dapat kesempatan mempelajari, ngapalkan dan mengomongkannya di depan kelas.."Rukun Islam & rukun iman"

Pas waktu itu Bapakku mungkin sedang kritis keuangannya..
jadi kita sekeluarga pindah kontrakan dari 'Jokteng' di tengah kota Yogya, pindah ke 'Patukan' desa 5 km barat yogja.. dan Karena kebetulan sedesa beragama Islam semua.. jadi 'terpaksa' Kaji Edan Cs agak 'dikucilkan' sama anak2 desa tersebut..

Pada suatu malam semua anak-anak kecil desaku pegang obor lari-lari ke mushola..katanya mau malam takbiran.. (kalo ngga salah waktu itu Idul Fitri). Otomatis Naluri kekanak-kanakanku muncul..Motong bambu.. isiin minyak tanah.. dinyalain..trus ikut lari.."

Tapi betapa kecewanya sampai mushola..
hampir semua anak melarang saya masuk barisan sambil pada ngomong..
“ngga boleh…kamu kan Kristen..ini yang boleh ikut cuman anak-anak islam..”

Aku dan adiku Pungki balik ke rumah sambil menahan nangis..
akhirnya kami berdua duduk di depan rumah masih tetep pegang 'obor' sambil memandangi rombongan-rombongan 'obor' yang liwat.. sambil sesekali aku dengar ada anak yang nyletuk, "Weh.. itu kan anak Kristen thoo.. koq pegang 'obor’..??"
Ada pula yang teriak,"Kalo’ mau takbiran besuk tgl 25 Desember aja..ha..ha..!!!"

Akhirnya.. aku ama Pungki sepakat.. "Mulai besuk malam kita ikut pengajian aja.. biar taon depan boleh ikut takbiran.." Dan setelah ikut pengajian di mushola kampung kami..kemudian terkabulah cita-cita kami berdua.. ternyata nggak sampai setahun ada Takbiran lagi..dan aku boleh ikut.. (kalo’ ngga salah Idul Adha sepertinya)

Jadi Insya Allah kalo' saya nggak salah ingat..
Awalnya saya masuk Islam hanya karena pingin ikut takbiran..
dan ketika masuk SMP pun saya ndaftarnya pake agama Islam sampai sekarang..

Trus saya blajar baca Qur'an.. walau tidak sampai katam..tapi bisa mbaca..
Pada akhirnya.. saya putuskan baca Qur'an.. tapi terjemahannya thok aja..
Pada waktu memutuskan itu yg ada dibenakku adalah..
Lebih baik mbaca, ngerti dan mencoba mengamalkannya..
dari pada bisa nyanyi lagu Jepang tapi ngga ngerti artine dan tidak menjiwainya..

Setelah membacanya.. Bagi 'Kaji Edan'..
"Ooo.. ternyata yang paling penting itu 'Habluminannas' atau hubungan horisontal kita kepada sesama manusia.. kalo 'HabluminAllah' itu ‘hanya dan hanya’ urusanku dengan Allah.."
Sekali lagi..ini hanya dan hanya Subyektif lho..dan bahkan sangat-sangat subyektif..

Makanya selama ini Kaji Edan tidak pernah berusaha nyenggol-nyenggol dalil-dalil, hukum-hukum, pendapat-pendapat ataupun aliran-aliran apapun..
Yang penting Kaji Edan nyambut gawe..golek dhuit..iso ngamal..
Bahkan salah satu do'a rutinnya Kaji Edan yang selalu dibaca setiap saat kuwi sbb:
"Ya Allah..Limpahkanlah Rahmatmu..Hidayahmu..dan rejekimu pada keluarga kami..agar bermanfaat untuk orang-orang sekeliling kami.."

Dan Alhamdulillah sampai sekarang kesampaian..
dan oleh karena janji kaji Edan kepadaNya..
Insya Allah lebih dari 40% incomenya untuk orang lain..

Yang Aku masih bingung adalah..
Kenapa sampai saat ini Kaji Edan diberi kesempatan olehNya bisa menjalankan ibadah haji dua kali..?? dan Gratiiis..!!

Nah makanya aku memberanikan diri nulis..
"Alhamdulillah..Akulah manusia ter-bahagia di dunia.."
Amiiiiiin..



Catatan:
Mbah Danu tgl 31 juli ini genap berusia 80th dan skr beliau masih aktif jualan kain di pasar mBringharjo. Aku rayakan gedhe-gedhean sebagai ucapan syukur dan terima kasih saya kepada 'TUHAN KAMI'karena 'BAPA KAMI DISURGA' telah memberikan rahmat-Nya ke simbahku..
Oleh karenaNYa maka di saat ini.. ada 'Kaji Edan' yang merasa paling bahagia di dunia..