Kaji Edan

Refleksi Onny Hendro

Wednesday, October 11, 2006

Jilbab (2): Komentar Mbak Nunung

Ini ada surat dari Mbak Nunung menyambung diskusi sebelumnya soal Jilbab. Saya posting selengkapnya...

"....

Membaca diskusi mbak Atik dengan mas Ony mengenai pemakaian jilbab ( http://kajiedan.blogspot.com/2006/09/jilbab.html ), saya jadi berniat untuk ikut nimbrung juga nih. Terlepas dari wajib atau tidak wajibnya perintas Allah berdasarkan Surat an Nur ayat 31, memang ada benarnya saran mas Ony agar kita mencoba dulu menutup aurat dengan memakai jilbab.


Saya sendiri saat ini sedang mencoba "belajar" mengenakan jilbab mbak..meskipun hanya pada saat-saat tertentu. Awalnya, pola pemikiran saya sama dengan mbak Atik, kenapa kita harus memaksakan diri memakai jilbab jika hati belum siap? toh lebih baik yg saya beri jilbab adalah hati dan keimanan saya. Saat itu hati saya tidak pernah tergerak untuk mengenakan jilbab

Mbak...walaupun dari semua keluarga besar hanya saya seorang yg tidak menutup aurat..walhasil kalau lagi kumpul-kumpul keluarga hanya kepala saya saja menyembul lengkap dengan rambutnya.

Orang tua dan sanak saudara saya sudah banyak yang menyarankan agar saya mulai mengenakan penutup kepala, tapi tidak ada satupun saran mereka yg saya dengar. Saya fikir keimanan mereka yg mengenakan jilbab juga belum tentu lebih baik dari keimanan saya iya toh...apalagi menurut saya, alasan mereka mengenakan jilbab juga bukan karena perintah yg terdapat di surat an Nur..melainkan lebih kepada alasan duniawi semisal (ini masih menurut saya loh..):

1. Ada yg ingin menutupi kepala karena rambut mulai menipislah..
2. Ada juga kerena ingin memanipulasi wajah yg luas agar terlihat lebih ramping dengan memakai jilbablah..

pokoknya menurut saya aneh-aneh deh alasannya..dan saya lebih berfikir lagi .. toh jauh lebih baik saya yang tidak memperdayakan jilbab hanya untuk urusan duniawi.

Tetapi akhirnya pola fikir saya mulai bergeser mbak..dan saya mulai memahami bahwa apapun alasannya seseorang memakai jilbab, itu adalah suatu proses menuju kearah yg lebih baik...

Hal inipun terjadi pada saya ketika anak sulung saya sudah mulai masuk sekolah TK (kebetulan TK dengan basis pelajaran agama islam yg cukup kuat) dimana para orang tua murid diwajibkan memakai kerudung (tidak harus jilbab) jika ingin berkunjung kesekolah. Ya....mau tidak mau saya mencoba juga untuk memakai jilbab meskipun masih dengan alasan duniawi.......hanya untuk mengantar anak kesekolah tok!


Kemudian.....

apa yg saya rasakan setelah tiga-empat kali saya mengenakan jilbab ?? adem..sungguh mbak hatiku jadi adem..nggak tauk kenapa saya kok merasa lebih menjadi "ibu" buat anak saya, lah kok tiba-tiba sepertinya saya dihormati oleh para bapak-bapak supir angkot dan tukang becak yang biasanya suka usil kalo melihat wanita muda.

Saya merasa "didewasakan" oleh jilbab saya mbak.. lebih sabar menghadapi kenakalan anak2 saya...dan masih banyak kelebihan lain yang saya rasakan...

Tetapi menurut saya, kelebihan yg paling penting setelah saya mencoba mengenakan jilbab adalah..:

1. Saya selalu mengusahakan shalat lima waktu - biasanya terkadang hanya 3 atau 4 waktu saja (ini karena jilbab saya)
2. Setelah itu saya kok jadi kepingin lebih rajin menjalankan shalat sunah seperti tahajjud atau dhuha (ini juga karena jilbab saya)
3. Selebihnya saya terpacu untuk tidak melepaskan rasa "adem" yg telah saya dapatkan dengan merubah cara berbusana saya (inipun juga karena jilbab saya)

Belakangan saya baru sadar mbak..ternyata kalau mengenakan jilbab itu dapat menggiring saya kearah yg lebik baik..dan lebih baik lagi.....

Jadi menurut saya kalau sinyal "proses" itu sudah datang menghampiri mbak Atik...di coba saja dulu seperti sarannya mas Ony. Tidak perlu dipaksakan..jalani saja dulu prosesnya ..

Oke mbak Atik.....selamat mencoba dan selamat menunaikan ibadah puasa.

Salam
Nunung

nurjanah.mustafa@***************.com