Kaji Edan

Refleksi Onny Hendro

Saturday, July 29, 2006

Berbagi Pengalaman dengan Mantan Paskibraka (2)

Tentang Menikah (2) : Tentang 'Bibit', 'Bebet', dan 'Bobot'

Ini lanjutan hasil diskusiku menjawab pertanyaan Sujatmiko, mantan Paskibraka tahun 1992 di Yogyakarta. Pemuatan ini atas seijin yang bersangkutan...


Bibit, Bebet, Bobot, Babat, Bubut.. ternyata ada benernya..
Sepintas.. wiih, koq kayak kuno, ‘mbeda-mbedain’ and feodal buanget yaa.. tapi menurut saya sbetulnya itu ada benernya.. Hanya mungkin dulu-dulunya orang tua kita menerapkannya terlalu ‘kaku & rumit’.. sebetulnya kalo kita tela’ah.. mungkin maunya mereka begini:

‘Pernikahan’ itu idealnya adalah penyatuan 2 buah ‘keluarga Besar’.. atau setidak-tidaknya si-‘pengantin’ bisa masuk dan menyatu ke sebuah ‘Keluarga besar’ atau minimalnya.. dua orang ‘pengantin’ tersebut menyatu..

Hal tersebut bukanlah sesuatu yang gampang.. maka diharapkan dengan Melihat bibit, bebet dan bobot yang setara.. hal tersebut akan mempermudah komunikasi si-calon pengantin yang nota bene belum ber-‘pengalaman’ untuk menyesuaikan diri dengan pasangannya.. sebab diharapkan dengan ‘setara’ budaya, gaya, komunikasi, pemikiran itu akan lebih mempermudah titik temu diantara keduanya.. (menurutku.. kalo pengantennya udah duda umur 50 th.. nggak berlaku lagi yang namanya Bibit, Bebet, Bobot..wong dia udah berpengalaman koq..)

Contoh ekstrimnya: (ini blum tentu contoh yang paling tepat lho..)
Si Amir dari keluarga kurang mampu, lulusan SMP, kerja di bengkel speda motor.. Jatuh hati dan gayung bersambut dengan si Tince yang seorang dokter lulusan UGM dan kebetulan aja anaknya walikota.. Atau.. si-Hasan yang anak bupati, sugih, jebolan MM-UGM.. mau nikah sama si-Aminah anaknya KH Aminudin yang lulusan madrasyah di kampungnya..

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para contoh.. sebaiknya mereka merenungkan dan memikirkan kembali rencana pernikahan mereka..

Jadi menurutku.. Bibit,Bebet, Bobot kwi dilihat sebaiknya bukan untuk harus memilih yang ‘ter..’ tapi lebih kepada untuk ‘disetarakan’..